Kampung Ujung Labuan Bajo
Namanya Kampung Ujung, terkesan jauh dan terpencil, padahal spot kuliner di pinggir pantai ini berada di keramaian kampung Labuan Bajo.
Berlokasi tak jauh dari Pelabuhan Labuan Bajo, Kampung Ujung cukup dekat dari penginapan kami di Escape Bajo.
Aneka seafood seperti ikan, cumi, lobster, kepiting, dan kerang tersedia. Tinggal pilih mana yang disuka. Jika sudah pesan, baru dimasak sesuai dengan menu yang kita inginkan. Soal harga nggak mahal-mahal amat.
Soal rasa? Mari saya ceritakan …
Warung Tenda Pinggir Jalan dan Pinggir Pantai
Kita mungkin sudah pernah atau biasa makan di warung-warung tenda pinggir jalan. Tapi di Kampung Ujung, warungnya bukan hanya di pinggir jalan, melainkan juga di pinggir laut. Nah, biasa nggak tuh? Ya enggaklah. Tempat tinggalku di BSD jauh dari laut, mesti ke Anyer atau ke Ancol dulu kalau mau merasakan sensasi makan di pinggir laut. Dekat rumah sih adanya pinggir parit/ kali / sungai, bukan laut 😂
Karena berlokasi persis di pinggir laut, air lautnya terlihat sangat dekat dengan kita. Tapi tenang, nggak bakal kena air saat duduk makan di tenda. Trotoarnya tinggi. Sapuan ombak nggak akan sampai atas, air nggak bakal mengenai badan. Kecuali bila ombaknya tiba-tiba tinggi dan kencang, dipastikan bakal menghantam tembok trotoar dengan keras. Kita mungkin saja bakal kena cipratan. Tapi kan seru. Kapan lagi makan sambil dicipratin air laut wk-wk-wk.
Meskipun di pinggir jalan, nggak berarti rawan debu dan asap kendaraan. Jalan lebar di kawasan ini memang bisa dilalui mobil, tapi saya malah nggak ada liat tuh mobil lewat. Hanya segelintir motor, itu pun jarang sekali. Lebih banyak orang lalu lalang jalan kaki saja.
Di sini nggak ada suara berisik knalpot motor atau deru mesin mobil. Yang ada justru suara debur ombak dan berisiknya suara angin malam. Paling ramai suara sapaan para bapak/ibu penjual seafood mengajak singgah makan di tenda. Juga celoteh dan senda gurau pengunjung di tengah kesibukan mengunyah aneka masakan seafood. Itu saja.
Seafood Segar, Apa Iya Segar?
Setahu saya, bahan seafood disebut segar bila masih hidup dan berada dalam air. Misal disimpan dalam drum, atau masih di kolam. Seperti ketika saya makan di Jamal Portal BSD, aneka ikan, udang, cumi, kepitingnya masih dalam wadah besar berisi air. Baru diambil / dikeluarkan bila ada yang pesan. Setelah itu baru deh diolah sesuai menu yang diinginkan.
Saya lumayan sering makan seafood segar. Salah satu tempat favorit makan seafood adalah di Belitung. Seafood di sana selalu terenak. Rahasianya ada pada bahan ikan, kepiting, cumi, dan kerang yang memang masih hidup sebelum dimasak. Oh tapi itu baru di beberapa resto yang pernah saya kunjungi saja, entah juga yang lain yang belum pernah saya datangi. Mudah-mudahan sama saja.
Nah, dari beberapa artikel online tentang Kampung Ujung yang saya baca, rata-rata menyebut seafood di tempat ini segar. Mungkin saja ada, tapi selama 2 kali makan di sini, saya tidak menemukan penjual yang menjajakan ikan, cumi, kepiting masih dalam keadaan hidup. Adanya ikan-ikan yang telah dijejer telentang di atas meja kayu. Mata ikan-ikan itu ada yang masih bening berwarna hitam (pertanda belum lama mati), ada pula yang sudah merah dan keruh (pertanda sudah lama mati).
Rombongan kepiting dan lobster juga dipajang di atas meja. Tak ada yang bergerak. Semuanya mematung. Bagaimana mungkin bisa bergerak wong badannya dililit tali. Mungkin biar tidak kabur kali ya.
Begitulah penampakan bahan-bahan seafood di Kampung Ujung. Kalau kata saya sih, bukan seafood segar lagi. Meskipun mungkin belum lama dikirim oleh nelayan di sana.
Ohya, sekedar info. Rumah pelelangan ikan di Labuan Bajo ada di pinggir pantai, di bawah Escape Bajo Hotel yang saya inapi. Cukup dekat dengan Kampung Ujung. Saya pernah tahu soal itu ketika sedang berada di balkon kafe hotel dan melihatnya dari atas. Mengenai Escape Bajo bisa baca pada artikel saya sebelumnya –> Escape Bajo Labuan Bajo (klik).
Makan Seafood Enak Bareng Kawan
Menurut saya, makanan terenak itu bila bisa dinikmati sambil banyak bersyukur. Makanan terenak itu, bila rasa enaknya bisa dirasakan rame-rame.
Selengkapnya dapat di baca di Blog Travelerien